Rupiah Stagnan Terhadap Dolar AS Menjelang Pengumuman Suku Bunga
2 min readRupiah Indonesia tampak stagnan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang pengumuman suku bunga yang sangat dinantikan dari bank sentral AS, The Fed. Menurut data dari Refinitiv, pada hari Rabu (20/9/2023), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap stabil di angka Rp15.375/US$, tidak mengalami perubahan signifikan. Namun, selama perdagangan hari tersebut, rupiah sempat menyentuh level psikologis di Rp15.400/US$.
Di sisi lain, indeks DXY yang mengukur nilai dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia juga mengalami penurunan pada hari Rabu (20/9/2023). Pada pukul 14.59 WIB, DXY berada di angka 105,14, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di posisi 105,20.
Pasar global saat ini sangat fokus pada pengumuman suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed pada Kamis (21/9/2023) dini hari. Keputusan The Fed memiliki dampak signifikan terhadap pasar keuangan global mengingat posisi AS yang besar dalam perekonomian dunia.
Para analis pasar memprediksi bahwa The Fed kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga dalam pengumuman kali ini. Prediksi ini didasarkan pada data dari CME FedWatch Tool yang mengindikasikan probabilitas hanya sekitar 1% untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).
Selain itu, peluang The Fed untuk menaikkan kembali suku bunga acuannya pada pertemuan bulan November juga terbilang rendah, hanya sekitar 28,8%. The Fed sendiri telah menetapkan batas satu kali kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini. Namun, pada pertemuan di bulan Desember, peluang kenaikan suku bunga terlihat lebih tinggi, yakni sekitar 35,4%.
Sementara itu, di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Rabu dan Kamis pekan ini (20-21 September 2023). Ekspektasi pasar saat ini adalah bahwa BI akan mempertahankan suku bunganya dan melanjutkan tren suku bunga yang telah berada di posisi 5,75% sejak Januari 2023.
Konsensus pasar yang dikumpulkan oleh CNBC Indonesia juga memperkirakan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Dari 11 institusi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus tersebut, semuanya memprediksi bahwa BI akan mempertahankan suku bunga di level 5,75%. Sementara suku bunga Deposit Facility saat ini berada di 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.
Suku bunga 5,75% telah berlaku selama delapan bulan terakhir, sejak Januari tahun ini. BI telah menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin (bps) dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada awal tahun ini.
Pasar akan terus memantau perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta keputusan suku bunga dari The Fed dan BI, karena kedua peristiwa ini dapat memiliki dampak besar terhadap pasar keuangan dan ekonomi Indonesia. Kami akan tetap memberikan pembaruan terkini sehubungan dengan peristiwa ini.