Citroen Akan Merakit Kendaraan Listrik di Indonesia

3 min read

Bergabung dengan sejumlah produsen otomotif global lainnya yang mengumumkan produksi EV lokal

Citroen, merek dari Stellantis, berencana untuk merakit kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) di Indonesia akhir tahun ini seiring dengan pertumbuhan penjualan kendaraan nol emisi.

Menurut laporan lokal, mengutip Rachmat Kaimuddin, seorang pejabat senior di kementerian koordinator bidang urusan investasi Indonesia, Citroen akan bergabung dengan sejumlah produsen otomotif global lainnya untuk mengumumkan produksi BEV di Indonesia.

Total penjualan mencapai 17.000 unit tahun lalu, menurut asosiasi industri otomotif lokal Gaikindo.

Kaimuddin mengatakan Citroen berencana untuk meluncurkan perakitan lokal pada bulan Juli dengan mengontrak perakit lokal yang belum dinamai.

Pada akhir tahun 2022, produsen otomotif tersebut menunjuk Indomobil Group sebagai distributor lokal tetapi penjualan di selusin outlet penjualannya yang terutama berada di Jawa sangat lambat sejauh ini.

Kaimuddin mengatakan perakitan lokal akan “terutama berfokus pada membuat kendaraannya tersedia untuk pasar lokal. Jika ada permintaan yang cukup, mungkin Citroen akan membangun pabriknya sendiri di Indonesia”.

Perusahaan saudara Peugeot menjual model 2008, 3008, dan 5008 di Indonesia melalui Astra International. Ini sebagian besar diimpor dalam kondisi terbangun dari Malaysia dengan penjualan tahun lalu hanya 200 unit, menurut asosiasi tersebut.

Perakitan lokal oleh Citroen di Indonesia merupakan langkah strategis dalam memanfaatkan potensi pasar kendaraan listrik yang sedang berkembang di negara tersebut. Indonesia, dengan sumber daya alamnya yang melimpah, termasuk cadangan nikel yang signifikan untuk baterai kendaraan listrik, menjadi lokasi yang menarik bagi produsen otomotif global untuk mengembangkan produksi kendaraan listrik mereka.

Selain itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan serangkaian insentif dan kebijakan untuk mendorong adopsi kendaraan listrik, termasuk pengurangan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan listrik dan insentif lainnya yang bertujuan untuk membuat harga kendaraan listrik lebih terjangkau bagi konsumen.

Dengan memulai perakitan kendaraan listrik secara lokal, Citroen berharap dapat memenuhi permintaan pasar yang tumbuh dan berkontribusi terhadap tujuan Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan. Langkah ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja dan meningkatkan kemampuan industri otomotif lokal dalam teknologi kendaraan listrik.

Seiring dengan perkembangan ini, Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat produksi dan pengembangan kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara, menarik lebih banyak investasi dan teknologi canggih ke dalam negeri, dan memperkuat posisi negara sebagai pemain utama dalam revolusi kendaraan listrik global.